Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

26 Mei 2008

"Catatan Realitas…(Orang Miskin dinegeri Kaya)"


‘Lek aku ki ge rep nikahke anakku barang je…malah bensin saiki wis mundak meneh…yo gelem ra gelem kabeh rego-rego melu mundak to,mugakno calon bojone anakku ki adoh je,boyolali….njuk kepiye nek ngene iki,nek wong sugih mono ora patek ngrasakke,nek koyo aku ngene iki lak ming tambah sengsoro to……gaweane ming buruh macul…”(berdasarkan ungkapan dari sumber langsung)

Itulah salah satu ungkapan seorang buruh tani yang tinggal disebuah pedesaan di kabupaten magelang jawa tengah,dia memang kesehariannya sangat sederhana,bukan lantaran gaya hidupnya yang sederhana akan tetapi memang orang tersebut serba pas-pasan.
Mungkin ungkapan tersebut merupakan contoh yang paling nyata akibat kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan oleh pemerintah.Meskipun pemerintah berdalih dengan alasan apapun yang jelas dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat lebih-lebih masyarakat yang tergolong kurang mampu yang berada diperkotaan maupun dipedesaan.
Walaupun penolakan muncul dimana-mana menentang kebijakan menaikkan harga BBM oleh mahasiswa dan element masyarakat lain,seolah-olah hanya dianggap angin lalu oleh pemerintah dan tetap menaikkan harga BBM.Alih-alih ada kompensasi dari kenaikan harga BBM tersebut yakni melalui BLT (Bantuan Langsung Tunai),akan tetapi yang terjadi dilapangan malah membuat konflik sosial baru dimasyarakat.
Seharusnya dengan kenaikan harga minyak dunia Indonesia akan diuntungkan,karena jelas indonesia mempunyai sumber daya Alam dan mineral yang melimpah.tapi apa yang terjadi?sangat…sangat ironis..!!.
Sebenarnya masih banyak solusi yang ditawarkan oleh beberapa praktisi dan pengamat tentang pengelolaan sumber Daya Alam yang ada diindonesia,salah satunya menasionalisasikan aset-aset strategis negara dari tangan asing.

Sebuah potret ketimpangan sosial yang entah sampai kapan akan berakhir…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar